LIRIKLAGU
PITU
TAUNNA SABBARA 2X
TENGGINANG KULOLONGENG
ALLA RI YASENGNGE DECENG
TENGGINANG KULOLONGENG
ALLA RI YASENGNGE DECENG
DECENG
ENREKKI RI BOLA 2X
TEJJALI TETAPPERE
ALLA BANNA MASE-MASE
TEJJALI TETAPPERE
ALLA BANNA MASE-MASE
MASE-MASE
IDINAGA 2X
RISURO MATTARANA
ALLA MUTEA MABELA
RISURO MATTARANA
ALLA MUTEA MABELA
MABELAMPI
KUTIROKI 2X
MUJOPPA ALE-ALE
ALLA MUTELLU SITINRO
MUJOPPA ALE-ALE
ALLA MUTELLU SITINRO
TELLU
MEMENGNGA SITINRO 2X
NYAWAKU NA TUBUHKU
ALLA PASSENGERENGNGEDE
NYAWAKU NA TUBUHKU
ALLA PASSENGERENGNGEDE
SENGERENGMU PADA BULU 2X
ADATA SILAPPAE
ALLA RUTTUNGENG MANENGNGI
Selanjutnya, lirik lagu Ininnawa Sabbara’e dideskripsikan tiap bait secara jelas. Hal ini bertujuan untuk memberikan pemahaman kepada pembaca terkait kandungan makna dari lirik lagu tersebut.
1.
Bait I :
Ininnawa Sabbara’e 2X
Lolongeng gare’ deceng
Ala tosabbaraede
Konon
mendapatkan kebaikan
Ketulusan
dan kesabaran
Jua orang penyabar
(Data Bait 1. Ininnawa
Sabbara’e)
Bait
pertama dalam lagu Ininnawa Sabbara’e
memberikan pesan bahwa dengan ketulusan, kesabaran, dan ketabahan kita akan
memperoleh kebaikan. Setiap pekerjaan yang diawali dengan niat, dilaksanakan
dengan ketulusan dan keikhlasan. Dengan demikian, pribadi yang senantiasa tabah
dalam menghadapi ujian niscaya akan memperoleh menuai hasil yang baik. Hal ini
sebagaimana yang ditekankan dengan pengulangan lirik pada baris pertama dalam
bait pertama “Ininnawa Sabbara’e”.
2.
Bait II :
Pitu taunna sabbara’ 2X
Tengginang kulolongeng
Ala
riyasengnge deceng
Tujuh Tahun Bersabar
Belumlah Kudapatkan
Jua namanya Kebaikan
(Data Bait 2. Ininnawa
Sabbara’e)
Bait
kedua dalam lagu Ininnawa Sabbara’e
memberikan pesan bahwa dalam mengarungi hidup, meskipun kita berusaha dan
berikhtiar selama tujuh tahun lamanya, belum tentu kita bisa memperoleh apa
yang diimpikan, apalagi kalau kita tidak berusaha maka harapan itu semakin
jauh. Selain itu, baris pertama dalam bait kedua “Pitu taunna sabbara’” adalah penekanan yang menitipkan pesan bahwa
tiap orang harus memiliki kesabaran besar dalam berusaha.
3.
Bait III :
Deceng enre’ki ri bola 2X
tejjali tetappere
Ala banna mase-mase
Kebaikan
naiklah di rumah
tanpa
tikar permadani
Jua
dalam kesederhanaan
(Data
Bait 3. Ininnawa Sabbara’e)
Bait ketiga dalam lagu Ininnawa Sabbara’e memberikan pesan
bahwa untuk memperoleh hasil yang diharapkan maka kebaikan itu harus disambut.
Kebaikan itu tidak akan datang dengan sendirinya bila kita tidak berusaha
mencarinya. Oleh karenanya kita tidak boleh jenuh dan berputus asa meskipun disambut
dengan kesederhanaan. Hal ini ditekankan pada baris pertama dalam bait ketiga “Pitu taunna Deceng enre’ki ri bola”
adalah penekanan yang menitipkan pesan bahwa kebaikan haruslah disambut atau
diperoleh dengan usaha yang keras.
4.
Bait IV :
Mase-mase idi’naga 2X
Risuro mattarana
Ala mutea mabela
Kesederhanaan
inilah
Ditasbihkan
mengasuh anak
Jua
engkau tak menjauh
(Data Bait 4. Ininnawa
Sabbara’e)
Bait
keempat dalam lagu Ininnawa Sabbara’e
memberikan pesan bahwa meskipun kita hidup dalam kesederhanaan niscayalah bisa
mendatangkan kebaikan. Keserhanaan dalam lagu ini digambarkan dengan seorang
ibu mengasuh anaknya yang tidak pernah berkeinginan untuk jauh dari anaknya.
Baris pertama dalam bait keempat “Mase-mase
idi’naga” adalah penekanan yang menitipkan pesan bahwa dalam hidup,
kesederhanaan atau keterbatasan adalah hal yang pasti ada. Namun, setiap orang
harus percaya bahwa hal tersebut tentu saja akan berbuah kebaikan.
5.
Bait V :
Mabelampi kutiroki 2X
Mujoppa ale-ale
Ala mutellu sitinro
dari
jauh kumelihatmu
Engkau
berjalan sendiri
Jua
engkau bertiga
(Data Bait 5. Ininnawa
Sabbara’e)
Bait
kelima dalam lagu Ininnawa Sabbara’e
memberikan pesan bahwa kebaikan itu ibarat orang yang sedang berjalan walau ia terlihat
sendirian, pada hakikatnya orang itu sedang bersama dengan tiga hal. Demikian
juga dengan kesuksesan seseorang yang bersumber dari jiwa yang menjunjung
tinggi kesabaran dan ketabahan dalam mewujudkannya. Hal ini dikhiaskan pada
baris ketiga “Ala mutellu sitinro”
yang berarti “jua engkau bertiga”.
6.
Bait VI :
Tellu memengnga sitinro 2X
Nyawaku na tubuku
Ala passengerengngede
Tiga
memang saya jalan bersama
Nyawaku,
dan Tubuhku
Jua
amal perbuatan
(Data Bait 6. Ininnawa
Sabbara’e)
Bait
keenam dalam lagu Ininnawa Sabbara’e
memberikan pesan bahwa manusia adalah mahluk yang paling mulia diciptakan oleh
Allah yang dikarunai cipta, rasa, dan karsa. Kata “tellu” pada baris pertama
tentu saja bentuk yang sama namun dengan makna pesanyang berbeda dengan yang
terdapat pada bait kelima. Kata “tellu”
pada “Tellu memengnga sitinro” baris
pertama menitipakan pesan dibalik makna bahwa manusia tidak terpisahkan dari
tiga hal yakni nyawa, jasad, dan amalan untuk mencapai kebaikan dan kebahagiaan.
7.
Bait VII :
Sengerengmu pada bulu 2X
Adatta silappae
Alla ruttungeng manengngi
Kebaikan
setinggi gunung
walau
satu kata saja
Semua
akan runtuh
(Data Bait 7. Ininnawa
Sabbara’e)
Bait
keenam dalam lagu Ininnawa Sabbara’e
memberikan pesan bahwa walaupun kebaikan dan amal perbuatan seseorang setinggi
gunung, segalanya akan runtuh hanya dengan satu ucapan. “Adatta silappae” berarti satu ucapan. Hal ini dimaksudkan perlunya
menjaga lisan atau tutur kata dalam berinteraksi dalam masyarakat. Sebagaimana
pepatah yang menyatakan bahwa “mulutmu, harimaumu” yang berarti ucapan
seseorang sewaktu-waktu dapat melukai hati sesama apabila tidak dikontrol
dengan baik.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Tulis komentar anda di sini.